Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana untuk mengerahkan pasukan dari “beberapa” negara Eropa ke Ukraina, jika tercapai kesepakatan damai yang berkelanjutan setelah pertemuan dengan sekitar 30 pemimpin Eropa dan NATO di Paris pada Kamis (27/03).
Rincian Penting:
-
Tujuan Utama: Pasukan penjamin keamanan ini, yang tidak akan bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian atau menggantikan tentara Ukraina, akan ditempatkan untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia.
-
Negara Peserta: Tidak semua sekutu di Eropa akan berpartisipasi, ada yang tidak memiliki kapasitas atau menolak karena konteks politik internal. Selain Prancis dan Inggris, negara Nordik dan Baltik telah menyatakan minat, sementara posisi Jerman masih belum jelas. AS tidak akan ikut serta.
-
Jumlah Pasukan: Detail mengenai jumlah pasti pasukan yang akan dikerahkan masih belum jelas, namun perkiraan awal menunjukkan sekitar 15.000 hingga 20.000 tentara dari berbagai negara.
-
Pendekatan Diplomatik: Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Eropa untuk terlibat dalam proses perdamaian, meskipun Amerika Serikat tengah melakukan pembicaraan bilateral dengan Rusia. Eropa menegaskan sanksi akan tetap berlaku, menolak kemungkinan pencabutan sanksi yang diajukan oleh Rusia.
Pesan dan Harapan:
Macron, bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, menegaskan kesiapan Eropa untuk bertindak sendiri dan merencanakan skenario pasca-konflik, sambil tetap berharap mendapatkan dukungan aktif dari Amerika Serikat. Tujuan utama adalah menunjukkan kepada Rusia agar berpikir dua kali sebelum menyerang Ukraina.